Sedang Memuat...

CIVITAS LEMBAGA NEGARA KI PUSAT DEKLARASIKAN ENAM KOMITMEN MEMAJUKAN LEMBAGA YANG PROFESIONAL

Diposting oleh

superadmin

Kategori

Berita Kegiatan

Tanggal Posting

Selasa, 22 Febuari 2022

  • CIVITAS LEMBAGA NEGARA KI PUSAT DEKLARASIKAN ENAM KOMITMEN MEMAJUKAN LEMBAGA YANG PROFESIONAL

Seluruh civitas Lembaga Negara Komisi Informasi (KI)Pusat membacakan deklarasi enam komitmen dalam memajukan KI Pusat. Pembacaan Deklarasi Komitmen KI Pusat itu dilakukan oleh seluruh jajaran karyawan dan Komisioner KI Pusat pada saat kegiatan pembinaan karyawan di Hotel Sahira Jl A Yani Bogor Jawa Barat, yang dilaksanakan selama tiga hari, 3-5 Desember 2021.
Adapun enam butir komitmen yang dideklarasikan secara bersama-sama secara kompak yaitu, Keluarga Besar Komisi Informasi Pusat menyatakan komitmen, pertama Memberikan seluruh upaya dan daya yang terbaik bagi kemajuan Lembaga, kedua Memelihara lingkungan kerja yang bersih dan kondusif. Ketiga Bersikap profesional dan selalu mengembangkan potensi diri, keempat Berintegritas, jujur dan setia, kelima Bekerja keras dan cerdas sebagai tim yang solid dan saling melengkapi, dan keenam Saling menghargai, berkomunikasi dan berkolaborasi secara positif.
Pada penutup deklarasi komitmen KI Pusat itu, menyatakan “Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan komitmen ini karena diluar sana banyak yang bermimpi menjadi saya, Saya optimis, saya pasti bisa!,”
Dalam acara pembukaan di hari pertama Ketua KI Pusat Gede Narayana menyampaikan bahwwa Lembaga Negara KI Pusat merupakan satu kesatuan tim jajaran dari atas sampai ke yang paling bawah. “Kita semua memiliki peran yang sangat penting, mulai dari sopir, sekuriti dan ob punya peran yang strategis dalam memajukan lembaga KI Pusat, termasuk peran besar Tenaga Ahli dan Asisten Ahli serta seluruh jajaran sekretariat,” katanya menjelaskan.
Ia menguraikan bahwa pelaksanaan outbond ataupun pembinaan karyawan KI Pusat merupakan bagin pembelajaran yang sangat penting yang dilaksanakan diluar dari kerja serius di kantor yang seyogianya memang dilaksanakan dua kali dalam setahun, jadi ada pendahuluan di sesi pertama dan evaluasi di sesi kedua. Menurutnya kegiatan pembinaan dalam bentuk outbond dan pemberian materi untuk motivasi seluruh jajaran KI Pusat dapat menjadi evaluasi yang penting sehingga dapat dilakukan pengecekan kegiatan dan program yang belum dan yang sudah dilaksanakan.
Dalam laporannya, Sekretaris KI Pusat Munzaer menyatakan kegiatan ini bukan hanya serapan anggaran tapi ada output seperti adanya peningkataan hubungan antara karyawan dan pimpinan ataupun karyawan dengan karyawan lainnya. “Semoga kegiatan pembinaan karyawan ini dapat lebih meningkatkan lagi kinerja dan motivasi seluruh jajaran guna memajukan KI Pusat ke depannya,” ucap Munzaer.
Sementara itu, pada sesi pembinaan karyawan, dilaksanakan Pemaparan Narasumber dengan tema: “smart financial for a better living” oleh Wulan Marbun seorang ahli Financial Planner. Salah satu paparannya, bagaimana mengelola keuangan agar memiliki kepastian di masa depan, dengan cara melakukan saving dan investasi minimal 20 hingga 40 persen dari total pendapatan namun yang lebih penting adalah melakukan sedekah atau beramal sebesar 10 persen untuk membantu orang-orang yang masih kurang beruntung sehingga kehadiran kita bermanfaat bagi orang lain.
Selain pemberian materi dalam kelas pembinaan karyawan, juga dilaksanakan kegiatan olahraga dengan senam bersama yang dipimpin oleh instruktur profesional. Kemudian kegiatan kembali digelar dalam kelas pembinaan karyawan yang dibimbing oleh pimpinan ESQ Ary Gunanjar secara virtual kemudian dilanjutkan secara fisik oleh tim ESQ di kelas pembinaan.
Dalam penyampaian oleh salah satu tim ESG Arief menjelaskan tentang Pengembangan Softskill, Pengembangan Hardskill, Membangun teamwork yang Tangguh, dan Agile Leadership. Salah satu poin penting dalam penyampaian tim ESQ bahwa penentuan tujuan dari lembaga harus disepakati agar dapat dijadikan acuan untuk menggapainya, cara untuk mencapai tujuan salah satunya adalah kekompakan atau kerjasama yang baik serta komando yang jelas dari pimpinan.
Ia juga menjelaskan tentang motivasi dalam melaksanakan tugas di lembaga harus dipertegas dari masing-masing karyawan sehingga tidak salah memaknainya. Menurut Arief, hasil penelitian menunjukkan sejumlah orang sukses menetapkan motivasi untuk membangun sebuah usaha atau bekerja di suatu lembaga berdasarkan keinginan besar membantu sesama agar dapat memiliki penghidupan yang lebik baik, sementara motivasi yang terendah adalah hanya ingin mendapatkan income atau gaji dari usaha atau kerjanya.(Laporan : Karel Salim/Foto: Rizki Susanto)
Deklarasi Komitmen Seluruh Peserta

Agenda Sidang

Berita Lainnya