Sedang Memuat...

Peringati Hari Kebangkitan Nasional, KI Pusat dan UICI Soroti Peran AI dalam Pendidikan dan Pelayanan Informasi Publik

Diposting oleh

Alin

Kategori

Berita Kegiatan

Tanggal Posting

Kamis, 22 Mei 2025

  • Peringati Hari Kebangkitan Nasional, KI Pusat dan UICI Soroti Peran AI dalam Pendidikan dan Pelayanan Informasi Publik

JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Komisi Informasi (KI) Pusat bekerja sama dengan Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) sukses menyelenggarakan webinar bertajuk “AI, Keterbukaan Informasi dan Kebangkitan". Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid pada Selasa (21/05) ini mendapat sambutan antusias, dengan diikuti oleh lebih dari 370 peserta dari dalam maupun luar negeri.

Webinar ini menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan akademisi, praktisi, serta Komisioner KI Pusat. Diskusi berfokus pada integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam mendorong keterbukaan informasi publik dan pembangunan talenta digital menuju Indonesia Emas 2045.

Komisioner Bidang Sosialisasi, Edukasi, dan Komunikasi Publik KI Pusat, Samrotunnajah Ismail, SE, M.Si yang menjadi pengampu kegiatan ini menekankan pentingnya AI dalam memperkuat keterbukaan informasi di era digital. 

“Keterbukaan informasi publik di era digital menuntut kecepatan, akurasi, dan efisiensi. Disinilah peran Artificial Intelligence menjadi krusial,” ungkap Samrotunnajah dalam opening speechnya.

Namun demikian, Samrotunnajah juga memberi catatan penting bahwa AI hanyalah alat, dan kendali atas kebenaran serta keamanan informasi tetap berada di tangan manusia. 

“Meskipun AI menawarkan kemudahan, manusia tetap menjadi pengendali utama agar informasi yang disampaikan kepada Publik tetap akurat, aman, dan tidak menyesatkan,” tegasnya.

Rektor UICI, Prof. Dr. Laode M. Kamaluddin, M.Sc., M.Eng., dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa Indonesia telah memasuki era digital yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi, khususnya AI. Laode menjelaskan, UICI sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis digital, menghadirkan ruang edukasi dan literasi digital bagi generasi muda. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia ke-7 untuk menciptakan minimal 9 juta talenta digital menuju Indonesia Emas 2045.

“Jika 117 tahun lalu kita bangkit melawan kebodohan dan keterbelakangan, maka hari ini kita bangkit menghadapi tantangan baru: literasi digital. Inilah saatnya menjadikan 20 Mei sebagai simbol kebangkitan Indonesia di era digital,” ungkapnya.

Kegiatan ini menghadirkan para narasumber inspiratif yakni Eric Siddhartha T., AI Strategist dan Executive Director Futurescale Digital Indonesia, yang membahas peluang dan risiko AI dalam tata kelola informasi publik. Selain itu hadir pula Arrum Dara Efda, Kaprodi Komunikasi Digital UICI, yang mengupas keterbukaan informasi dari sudut pandang akademik dan praktis.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai wilayah di Indonesia serta mahasiswa asal luar negeri. Partisipasi luas ini menjadi bukti bahwa semangat kebangkitan nasional kini telah bertransformasi menjadi semangat kebangkitan digital global yang menyatukan generasi muda dalam literasi teknologi dan keterbukaan informasi.

Dalam sesi tanya jawab, salah satu isu yang dibahas adalah tentang potensi plagiarisme akibat penggunaan AI. Kedua narasumber sepakat menegaskan bahwa AI bukan tempat menyalin, melainkan alat bantu untuk menyaring ide, merangkum informasi, dan mengolah ulang konten dengan bahasa dan narasi yang sesuai dengan konteks dan topik.

Melalui kolaborasi dengan UICI ini KI Pusat menegaskan komitmen untuk terus mengedukasi masyarakat agar pemanfaatan teknologi informasi khususnya AI dapat diarahkan untuk memperkuat demokrasi, keterbukaan, dan partisipasi publik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Tim Humas KI Pusat - Laporan : Rosyie Liana | Foto : April Alin)

Agenda Sidang

Berita Lainnya