Sedang Memuat...

KIP Gelar FGD Susun Pohon Kinerja, Matangkan Arah Kerja Keterbukaan Informasi

Diposting oleh

Alin

Kategori

Berita Kegiatan

Tanggal Posting

Senin, 24 November 2025

  • KIP Gelar FGD Susun Pohon Kinerja, Matangkan Arah Kerja Keterbukaan Informasi

JAKARTA — Komisi Informasi (KI) Pusat menggelar FGD Penjaringan Masukan Penyusunan Pohon Kinerja Komisi Informasi Pusat. Kegiatan dilaksanakan di Aula KI Pusat, Jumat (21/11). Agenda ini digelar untuk memperkuat arah perencanaan dan pengukuran kinerja pelayanan informasi publik.

Ketua Komisi Informasi Pusat, Donny Yoesgiantoro, menyatakan bahwa pohon kinerja berperan penting dalam memastikan keselarasan program dan mandat layanan informasi publik.

“Penyusunan pohon kinerja bukan sekadar pemenuhan administratif, tetapi instrumen strategis untuk memastikan setiap sasaran dan indikator KIP benar-benar selaras dengan mandat konstitusional dan kebutuhan publik,” ujar Donny.

FGD ini menghadirkan empat narasumber, yakni akademisi Alamsyah Saragih, Praktisi Keterbukaan Informasi Publik Yosep Adi Prasetyo, Arbain dari NGO, dan Munaya Nasiri dari Bappenas. Masing-masing narasumber memberikan masukan mengenai penyelarasan indikator, penguatan fungsi pengawasan, serta relevansi pohon kinerja dengan dinamika keterbukaan informasi publik.

Dari perspektif perencanaan nasional, Bappenas menggarisbawahi perlunya pohon kinerja KIP yang selaras dengan RPJMN dan prioritas pembangunan. Khususnya pada aspek penguatan tata kelola pemerintahan dan layanan publik berbasis keterbukaan informasi.

Sementara itu Yosep Adi Prasetyo menyoroti pentingnya kerangka logis dalam penyusunan pohon kinerja. “Pohon kinerja harus mampu menunjukkan hubungan logis antara sumber daya, proses, dan dampaknya. Jika logika hubungan antara sasaran tidak jelas, maka ukuran kinerja tidak akan pernah tepat,” jelasnya. 

Diskusi juga menghasilkan sejumlah rekomendasi, di antaranya penyederhanaan indikator, penegasan mandat penyelesaian sengketa informasi, serta penguatan indikator partisipasi publik dan kapasitas PPID di daerah.

Hasil FGD ini akan digunakan untuk menyusun draf pohon kinerja yang lebih terukur dan akuntabel. 

Ketua KI Pusat menegaskan bahwa pohon kinerja harus menjadi alat manajemen yang menggambarkan hubungan sebab-akibat antar program. 

“Pohon kinerja merupakan instrumen strategis yang menggambarkan hubungan sebab-akibat antara visi, misi, sasaran strategis, indikator kinerja utama, serta program dan kegiatan organisasi,” tandas Donny.  (Tim Humas KI Pusat - Laporan : April  - Foto : April)